9aV5VOmNvWTJvyQUeBRmSjKEbRhrgwIEmSiBS4MZ

Pengertian dan Jenis Serta Karakteristik Ragam Tekstil

Menyulam merupakan aktifitas untuk menghasilkan karya seni yang disebut sulam dengan menggunakan tangan manusia. Kegiatan menyulam bukan hanya dikenal di Indonesia, di luar negeri, seperti Jepang dan Thailand juga banyak dilakukan.

Tekstil Tenun Sulam

Menyulam juga dapat dilakukan untuk menghasilkan bentuk ragam hias atau motif fauna (hewan) serta flora seperti daun, bunga, tangkai dan lain lain. Agar lebih memahami penerapan ragam hias pada bahan tekstil, mari kita simak materi berikut.

Tenik dan Bahan Membuat Sulaman

Sulaman merupakan salah satu ragam hias pada bahan tekstil. Kegiatannya dapat disebut dengan menyulam dan bisa dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya yaitu: jelujur, rantai, tangkai, silang, dan sebagainya.

Untuk membuat sulaman kita memerlukan beberapa bahan, yaitu: benang sulam, kain strimin atau kain biasa. Selain bahan, kita juga membutuhkan beberapa alat pendukung, diantaranya gunting dan jarum sulam.

Karakteristik Tekstil Sebagai Karya Seni

Ragam hias merupakan bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan maupun seni. Ragam hias dapat diterapkan di berbagai media seperti kain, kayu, kanvas, dan lain-lain. Berikut merupakan penerapan ragam hias pada media kain atau tekstil.

1. Pengertian Bahan Tekstil

Bahan tekstil dibuat melalui proses perpaduan antara benang lungsi dan pakan yang saling bersilangan. Jenis bahan tekstil tidak hanya sebatas selembar kain, tetapi juga berbagai jenis bahan seperti kain songket, tenun, dan bordir. Pada konteks ini, setiap daerah mempunyai karakteristik atau ciri khas sebagai corak dan ragam hias bahan tekstil masing-masing wilayah.

2. Alat dan Bahan Pembuatan Tekstil Tenun

Proses pembuatan bahan tekstil dapat dilakukan dengan menganyam materi permbuatnya berupa jalinan benang lungsi dan benang pakan yang saling bersilangan. Alat yang digunakan untuk membuat bahan tekstil dapat dilakukan dengan menggunakan alat tenun tradisional maupun alat tenun modern.

2. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan serat dan teksturnya. Jenis tekstil dapat terbuat dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintesis), dan serat yang terbuat dari bahan galian (asbes dan logam). Serat bahan yang terbuat dari bahan alam misalnya katun, wol, sutra, dan lain-lain.

Bahan tekstil yang terbuat dari serat buatan misalnya dakron, polyester, nilon, dan lain-lain. Sedangkan serat tekstil yang berasal dari bahan galian yaitu brokat, fame, dan songket. Jenis-jenis bahan tekstil tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda, antara lain sebagai berikut:

a. Sifat Katun Sebagai Bahan Tekstil

Sifat bahan katun menyerap air (hidroskopis), mudah kusut, kenyal, dan dapat disetrika pada kondisi suhu panas atau dalam temperatur yang tinggi.

b. Wol

Bahan wol memiliki sifat yang sangat kenyal, tidak mudah kusut, dapat menghantarkan panas, apabila dipanaskan akan menjadi lunak.

c. Sutera

Bahan sutera memiliki sifat yang lembut, licin, berkilat, kenyal, dan kuat. Bahan sutera mudah menyerap air dan memiliki rasa yang nyaman bila digunakan.

d. Dakron, Polyester, dan Nilon

Bahan tekstil tersebut bersifat tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan cepat kering apabila dicuci.

e. Brokat, Lame, dan Songket

Bahan tekstil tersebut kurang dapat menyerap air, mudah berubah warna, tidak mudah kusut, dan tidak tahan dengan panas tinggi.

3. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Warna bahan tekstil dapat diperoleh dari dua jenis pewarna, yaitu alami dan sintesis.

a. Pewarna Tekstil Alami

Pewarna alami dibuat dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit dan batang kayu. Pewarna alami biasa diperoleh dari beberapa jenis bagian tumbuhan, seperti kulit soga, mengkudu, kesumba, dan teh.

b. Pewarna Sintetis Tekstil

Pewarna sintesis diperoleh dari zat pewarna buatan yang dibuat melalui proses kimia dengan bahan terarang, batu bara, maupun minyak bumi. Contoh pewarna tekstil sintesis dapat berupa naptol dan indigosol. Jenis pewarna naptol digunakan untuk teknik celup, sedangkan pewarna indogosol digunakan dengan cara celup dan lukis.

Related Posts
Sri Kuncoro SP
Allah Is My Power
Follow: FB | IG | YT

Posting Komentar