9aV5VOmNvWTJvyQUeBRmSjKEbRhrgwIEmSiBS4MZ

Aubade MTs Negeri Babakan

Dipagi hari, menjelang pukul 07.00, berulang kali terdengar ucapan “assalamu`alaykum…” dari mulut anak – anak yang memasuki gerbang Madrasah. Meski masuk dari pintu yang sama, namun mereka berjalan pada sisi yang terpisah dan akan menuju ruang yang berbeda antara putra dan putri. Berulang kali pula salam terjawab dari mulut beberapa orang yang berbaris menyambut mereka dengan ucapan “wa`alaykumussalam…” disertai senyuman. Barisan santri putra yang mengenakan celana panjang dan peci berjajar mengantri untuk mendapatkan dan mencium tangan ustad yang membimbingnya. Santri putripun tak mau kalah berbaris dengan seragam penuh menutup semua auratnya mencoba menggapai dan mencium tangan ustadahnya. Ucapan salam yang mesra dan sentuhan hangat diantara mereka menjadi awal baik aktifitas di MTs Negeri Babakan.

Di dekat pintu masuk ruang Tata Usaha, yang menjadi ruang kontrol, terlihat seorang ustad mengaktifkan speaker kelas. Baliau secara rutin menghimbau santri – santri MTs Negeri Babakan untuk membaca doa awal pelajaran dan tadarus Al – Qur`an setelah melakukan kebersihan melalui microphone yang disiarkan di setiap kelas. Setelah itu, beliau mempersilahkan salah satu santri putra untuk melaksanakan tugasnya pembaca doa awal pelajaran, Yasin, dan Asmaul Khusna. Saat pembacaan Yasin dimulai, beliau segera melanjutkan rutinitasnya memonitoring pelaksanaan tadarus di setiap kelas.

Di sudut lain ruang tata usaha, beberapa ustad dan ustadah bergiliran membubuhkan sidik ibu jari mereka pada mesin absensi elektrik yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2011. Terdengar suara “Thank You…” bagi mereka yang sidik jarinya berhasil dideteksi mesin. Terkadang sayup terdengar bunyi, “Please try again…” yang kemudian menggugah canda tawa disekitarnya dan memaksa yang bersangkutan mengulang kembali membubuhkan ibu jarinya.

Memasuki ruangan ustad dan ustadah, suasana kekeluargaan terlihat kental dengan salam, jabat tangan, dan sapaan. Aura semangat mengajar salah satunya diperoleh melalui interaksi dan kehangatan yang terpancar dari sesama tim pengajar. Sejenak bercengkerama dan bercanda diantara mereka, motifasi mengajarpun memanggil dan mengajak untuk beranjak.

Tiba di ruang kelas disambut dengan lantunan ayat – ayat Al – Qur`an yang dibaca bersama – sama. Ustad atau ustadah-pun segera menyesuaikan dan bergabung larut dalam doa dan tadarus. Semoga awal langkah yang baik ini bisa mengantarkan hati kami pada tingkat keikhlasan untuk belajar dan mengajar. Amien…

NB:
  • Istilah “aubade” dalam judul (kurang lebih) mempunyai makna nyanyian di pagi hari.
  • Tulisan ini merupakan upaya admin sanggarmodel.blogspot.com untuk mendeskripsikan suasana MTs Negeri Babakan di pagi hari.
  • Mohon maaf karena penulis menggunakan predikat ustad dan ustadah untuk mengganti istilah guru.
Related Posts
Sri Kuncoro SP
Allah Is My Power
Follow: FB | IG | YT

2 komentar

  1. Pembiasaan yang selalu kita ajarkan kepada anak didik kita akan membekas dalam jiwa mereka
    serta akan menjadikan karakter mereka
    Sukses selalu dan semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. Semoga kita bisa menjadi inspirasi dan memberikan preseden baik bagi anak didik kita...
    Terima kasih sudah berkunjung dan pesan ini sangat bermanfaat...

    BalasHapus
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan berbagi dan bantu kami untuk menjadi lebih baik dengan komentar anda yang santun